Halaman

Sabtu, 14 Mei 2011

Jenie Clarissa

     RABU 11 MEI

Hari rabu adalah hari yang hambar menurutku yang sudah berbulan-bulan merasakan hal yang biasa saja "Mungkin terlalu cepat untukku merasakan rasa yang sedang aku rasakan" Aku melamun saat didalam mobil dan bersebelahan dengan dad yang sedang mengendarai.

"Rasanya aku ingin seperti mereka yang setiap harinya tidak sedih dan tidak pernah ingat pada kata galau" sambil melihat anak-anak VCSchool yang akan melintasi jalan, dan sepertinya mereka tidak sadar jika aku mengamati dirinya

                                                                       ***

Aku berharap seseorang yang selalu menjadi mimpi itu sudah hadir dikelas dan menyapa, mungkin itu suatu hal yang sangat tidak mungkin.

"Hei jenie tumben pagi" sambut Bell yang sedang memegang recorder
"Hei" Jenie hanya membalas sapaannya dengan singkat

Jam pertama dan kedua dipakai Try Out, Mungkin ini saatnya untuk bersenang-senang diluar kelas, Try out berjalan dengan lancar karena didepanku ada seseorang, yah seseorang yang tidak biasa.

Saat istirahat kami semua melihat hasil nilai try out dan sepertinya ini bukan hari yang baik bahkan ini hari buruk karena aku mendapatkan peringkat yang tidak baik.


     KAMIS 12 MEI

Hari ini saat pulang sekolah Bell, Philys, dan Sell akan bertemu dengan buku-buku yang berada di toko buku Gramedia yang letaknya didekat BIP , Dan mereka mengakjakku tetapi aku menolak karena BIP terlalu jauh dari sekolah kami, dan mungkin akan pulang malam, hal yang paling konyol saat melihat hpku yaitu dipenuhi dengan sms dari mom

Tetapi saat mereka sudah pergi menaiki angkot aku, Leza, dan Diary berniat untuk mengunjungi BSM dan disana kami hanya menonton dan makan siang, mungkin ini waktunya tidak tepat karena disana sedikit sekali yang mengunjungi atau mungkin karena bsm sedang diperbaiki

JUMAT 13 MEI

Semua temanku sudah berniat untuk tidak mengikuti pelajaran pembinaan ahlak, mungkin bukan karena pelajarannya yang membuat kami bosan, tetapi gurunya yang kami tidaksuka

SABTU 14 MEI

Terpaksa hari ini saya pergi kesekolah dengan menaiki angkutan umum, karena dad sangat lama dan seharusnya aku tidak mengganggunya dihari libur

Kali ini aku akan menceritakan hal yang sangat baik saat aku dengan dia, panggil saja namanya kevin
Pertama:
"Eh fin bayar uang rumentang yang 8rb, ada engga?" kata jenie, sepertinya dia mengambil uangnya itu disaku celananya

"Ini tapi cuma 7rb, seribunya dari kamu aja ya ya" sambil memegang tanganku yang sepertinya dia bener-benar tidak mempunyai uang seribu

"Yaudah iya hutang seribu ya" sambil ketawa

Kedua:
"Eh aku mau kertas rumentang" kata kevin sambil menunjuk kearah kertas rumentang
"oh tunggu" aku sambil mengambil kertas itu kedepan
Tapi ternyata kevin sudah mempunyai kertas itu dari ijal

"Eh udah ada" kata kevin dari kejauhan
"yaaah" ngembaliin kertas lagi kesemula

Dan aku duduk kembali ke bangku sendiri, dan kevin berada di belakangku, dan dia memegang pundakku pertanda dia memanggilku
"kenapa?" tanyaku
"Maaf ya ngerepotin"
"Iya engga apa-apa"

mungkin aku hanya bercerita sampai situ karena mungkin saat inipun aku mempunyai masalah!!
Mungkin baru saja ada yang mengadu domba atau lainnya!

Senin, 09 Mei 2011

Radella part two

"Velma lagi apa kamu dipojok sana?" sambil menghampiri velma yang sedang duduk lesehan di lantai. "Oh kalian ma...maaf aku ganggu" radella kaget karena melihat velma dan lays sedang berbincang akrab "Oh deel engga ko, sini.. kita lagi berbicara tentang persiapan pesta nanti malam" sambil tersenyum dan menggeser sedikit untuk diduduki oleh radella.
"mhhh pesta?" radella terlihat kebingungan "Iya, emang kenapa del? kamu baru tahu?" lays memotong omongan radella. "Iya nih, ko aku nggak tau ya?"
"Oh yaudah nanti kamu datang aja ya ini pesta umum, kau bisa bareng sama aku"
"mhh ok jam berapa?"
"jam 8 aku kerumah kamu ya"
"Jam 8? mhh ok aku tunggu" balas radella yang hanya bisa tersenyum dan mungkin dia tidak tahu harus bagaimana.

Bell istirahat berbunyi dan semua anak autis berteriak "Horeee" sebenarnya sih tidak autis, hanya saja salah satu guru yang pernah membimbing dikelas ini berkata itu, terutama yang bernama ali, dia sangat senang bila dikatakan anak autis.
Sepertinya radella tidak ada teman bersamanya untuk pergi ke kantin yang terletak di halaman belakang karena teman-temannya membawa bekal dari rumah, dan radella benar-benar pergi ke kantin sendirian.
"Hey del sendirian?" Tanya lays sambil menyusul radella. "Eh lays iya sendirian" Radella gugup menjawabnya "Mau aku temenin?"
"Oh boleh-boleh" Sambil mengambil handphonenya yang semula berada disaku bajunya. "Eh handphone mu baru ya?"
"Mhh iya"
"Coba aku lihat"
"Ini" Sambil memberikan handphonenya ke lays. "Mhh aku tulis nomor aku ya di handphonemu" sambil tersenyum menatap kearah radella. "Boleh-boleh" sambil membalas senyuman lays.
Seketika suasana menjadi senyap karena tidak ada obrolan antara mereka, dan orang-orang asing melihat mereka seakan mereka seperti Kate dan William. Dan mereka duduk bersamaan dikantin "Mau pesan apa del?"
"Mhh gimana kamu aja"
"Yaudah kita makan pancake aja ya"
"Ok terserah kamu" Lays memesan makanan yang sudah disepakati.
Dan makanan sudah terhidang dimeja pilihan radella dan lays.
"Oh ya nanti kamu pergi kerumah aku bareng siapa? tanya radella sambil memotong pancake. "Ya sendirilah supaya nggak ada yang bisa mengganggu kita" lays sedikit tertawa sambil memegang tangan radella. "Mhh ok, yaudah tunggu bentar ya" radella beranjak. "Mau kemana del?"
"Mau bayar pancake dulu lays, kamu tunggu aja disini ya, engga lama ko" radella tersenyum sambil terus berjalan menuju arah penjualan pancake. "Oh nggak usah, biar aku saja yang bayar" lays menyusul radella tetapi baju lays menyangkut pada paku.

Dirumah radella..
"Mhh sepertinya aku harus siap-siap untuk pergi ke pesta, sekarang pukul 7 dan lays akan menjemputku pukul 8, mhh waktu yang singkat" lamunan radel saat dia sedang dikamarnya yang usang itu.
"Semua beres, tinggal menunggu pangeran lays" sambil lari kearah tangga.

"Perasaan udah 1 jam ko dia nggak datang-datang juga ya?" sambil melihat handphone nya, mungkin saja dia mengsms atau menelpon. "Atau mungkin dia sudah pergi meninggalkan aku dan dia bersama teman lainnya, ah nggak mungkin! Yaudah aku akan pergi kepesta itu sendirian".

Tiba di sebuah gedung yang letaknya tidak jauh dari rumah radella..
"mhh sepertinya aku tidak mengenal orang-orang disini.. dan sepertinya disini hanya orang-orang yang sudah berumur 17 tahunan" radella hanya bisa menghirup asap rokok yang bertebaran dimana-mana.
"Sepertinya aku kenal dengan orang itu yang memakai baju garis-garis merah, tapi... hah itu lays! ternyata benar, dia bersama teman wanitanya" radella pergi meninggalkan pesta itu tanpa meminum segelas airpun.

Sekarang yang dirasakan oleh radella hanya kesedihan, dan tubuh dia seakan membeku menahan kesedihan ini.

Tidak seperti biasa, Radella berangkat sekolah menaiki mobil umum dan muka dia tampak seperti awan yang mendung tanpa matahari.

"Hai del" sapa tazki dan putie seakan mereka bahagia dihari ini
"Hai" membalas dengan wajah pucat dan straigh face
"Ada apa del? masalah ya?" tanya tazki yang sepertinya kebingungan melihat muka radella yang tidak biasanya.
"Nggak taz, cuma tadi... mhh jatuh" radel membalas dengan gugup karena takut teman-temannya mengetahui yang sebenarnya.

Hari ini radella sangat sedih dan tidak biasanya lays menjauhi radella, radella hanya berdiam diri di pojok dan dia harap tidak ada yang mengganggunya.
Tapi sepertinya velma menghampiri radella "Hai del, sedang apa disana? kamu engga autis kan berbicara sendirian?" tanya velma dengan ketawa kecil.
"Hai vel, mungkin iya mhh tadi kamu bicara apa saja dengan lays?" singkat radella dengan mukanya yang polos.
"Mhh engga ko del" velma mengeluarkan rautan wajah yang cemas.
"Oh jadi teman yang dulu baik sekarang sudah menjadi teman yang main rahasia-rahasiaan" radella mulai kesal.
"Mhh ok ok, sebenarnya lays sudah mempunyai pacar" jawab velma dengan melihat ke arah kanan dan kiri
"Sejak kapan?" radella terkaget dan seakan jantung dia berhenti bekerja
"Sejak tadi malam dipesta, del.. mungkin ini kesalahanku memberi tahu semuanya sehingga kamu menangis" velma mengecilkan suaranya sehingga dia ikut bersedih
"Nggak apa-apa vel" Radella lari keluar kelas

Radella duduk di lesehan lantai berwarna putih, dan dia tidak peduli apakah lantai itu bersih atau tidak. Sepertinya radella melihat lays dan pacar barunya itu di dekat tangga dan sepertinya mereka sedang jalan kearah radella, dada radella terasa sakit dan semakin sakit tetapi dia hanya bisa menahannya untuk tersenyum ke mereka yang tidak lama lagi melewat.
"Oh ternyata dia jeslyn teman satu komplek ku" radella sedikit berbisik dan tetap senyum kearah mereka, tetapi rasanya lays tidak memperdulikan radella.

 Dirumah..

Radella berbaring di atas sofa yang berada diruang tamu dan tidak lama radella sesak nafas "mm..mo..mom...m..." radella merasakan sakit yang benar-benar rasa sakit itu berasal dari dadanya.

Radella dibawa oleh mom ke rumah sakit, dan dokter berkata bahwa radella hanya sesak biasa

Disekolah..

Ternyata lays hanya membuat kejutan karena besok radella ulang tahun, Lays sudah menyewa taman untuk pesta ulang tahun radella, dan sudah membeli semua alat-alat ulang tahun sampai kadopun lays sudah mempersiapkan sebelumnya. Lays berniat pergi kerumah radella sekarang dan sebelumnya lays menelpon mom untuk memastikan kalau radella sedang berada dirumah.

"Hallo mom"
"Hallo ini lays?"
"Iya mom, radella ada dirumah?"
"Mhh lays.. sekarang radella sedang dirumah sakit"
"Apa? ok sekarang aku akan pergi kesana, rumah sakit biasa kan mom?"
"Iya lays"
"Ok mom byee"

Lays sudah sampai di rumah sakit dan dia bertemu dengan mom, tetapi lays telat.. ya dia telat karena radella telah meninggal dunia lima menit yang lalu

"Bagaimana mom? apakah radella baik-baik saja? saya telah membawakan kado ulang tahunnya untuk dia, semoga saja dia senang ya mom dan dia bisa cepat sembuh"
"Lays.. radel telah.."
"Telah apa mom? mengapa mom menangis? radel telah sembuh ya mom dan mom senang sampai-sampai mom menangis?"
"Tidak lays.. radella meninggal dunia 5 menit yang lalu"
"Mom.. pasti bercandakan mom, akting mom sekarang mulai membagus ko mom" Lays tertawa kecil dan menuju keruangan radella

"Radel.. coba lihat apa yang aku bawakan ini untukmu.."
"Radel.. kamu tidur ya? yaudah aku simpan kadonya di atas meja ya"
"Radel.. mengapa bibirmu pucat? atau mungkin kamu belum minum ya? biar aku yang bawakan minumnya untukmu.." lays menuju meja untuk membawakan segelas air dan obat
"Radel.. obatnya diminum dulu, nanti kamu tambah parah kalau kamu nggak mau minum obat"
"Atau mungkin kamu harus disuapin oleh mom untuk minumnya? ok aku panggilkan mom"
"mom.. sepertinya radella tidak mau meminum obatnya.." lays berteriak
"Tidak lays.. radel sudah tidak ada lagi.. kamu harus mengikhlaskannya ya.."
"Engga mom.. besok aku akan mengajak dia ke taman tempat pesta ulang tahun radella"

Lays menjadi gila, dia menganggap radella masih ada.. dan lays tidak mau pergi dari kuburan tempat tertidurnya radella..

Sabtu, 07 Mei 2011

Radella part one

"Bulan ini aku harus bisa berbuat baik untuk semua orang" Itulah suara yang diucapkan oleh Radella saat dia sedang berbaring di kasurnya yang dilapisi sprei boneka barbie berwarna pink. "ehmm.. bukan bulan ini saja sih, tapi setiap harinya, ya setiap hari aku harus berbuat baik untuk semua orang, tetapi bagaimana dengan teman cowoku yang satu itu?" Radella terus memikirkan tentang niatnya dan seketika dia tertidur karena terlalu lelah mengerjakan tugas dari Mrs.Peaches gurunya yang sangat bersikap berlebihan.
"Radeeeeeel waktunya makan malam" Mom yang berteriak dari bawah untuk mengajak radel makan malam bersama. Mom mengulang ucapannya dan semakin membesar. "Ok kali ini aku akan naik kekamar ratu radella untuk mengajak makan malam walaupun dia menolaknya" Mom kesal karena radella enggan menjawabnya.
"Oh jadi ini yang dilakukan ratu radella saat sepulang sekolah? tidur memakai pakaian sekolah dan sepatu, dan buku-buku bertebaran dimana-mana" Radella mendengar suara bising yang ternyata suara itu berasal dari kamarnya dan dia kaget "Oh mom maafkan radel, tadi radel lelah dan tiba-tiba radel tertidur" sambil melepas sepatu kotor yang telah menginjak banyak kotoran. "Oke kali ini mom maafkan karena nilai ulangan ipa mu tuntas, dan sekarang kamu cepat ganti pakaianmu yang kotor itu dan secepatnya kamu ke ruang makan untuk mengikuti makan malam bersama"
"Makasih mom, oke tunggu 5 menit ya" Sambil melakukan lari kecil menuju kamar mandi.

Seperti biasa radella berangkat sekolah jam setengan 7 kurang bersama dad dan sudah tidak asing lagi jika dia ditegur oleh para guru yang sedang berdiri di dekat gerbang.
"Selamat pagi Radel" suara yang berasal dari mulut seorang wanita cantik yang bernama Quella, dia salah satu teman radel yang sangat baik "Pagi quella" Jawab radela yang sedang membenarkan jilbabnya karena rusak tertiup angin.
"Oh damn hari ini ada ulangan pkn dan sialnya aku duduk di depan" keluh radela yang sepertinya dia hanya bisa menuruti aturan. "Ngga apa-apa del, aku juga didepan" sepertinya itu suara seorang cowo "hmm yah bagus karena hari ini akan menjadi hari sial kita" jawab radella gugup karena dia sedang berbicara dengan seorang cowo yang dia selalu bayangkan "Ya masih ada aku pasti semuanya akan beres" Lars menjawab dengan singkatnya "Ah kamu ini, muka kamu aja belum beres ko" Ucap radella sambil lari menuju keluar kelas, dan mereka terlihat seperti tikus dan kucing.
Bell berbunyi pertanda para guru akan memasuki kandang yang dipenuhi dengan anak anak autis, dan kandang tersebut layaknya diberi nama 'pasar' karena setiap detiknya akan terdengar suara-suara bising yang dapat merusak gendang telinga siapapun yang mendengarnya.